1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi ini kegiatan sosial menjadi topik pembahasan yang menarik dan berkelanjutan untuk diperbincangkan. Tidak hanya pada pemberitaan di media massa, tetapi juga menjadi pembahasan dalam diskusi dan seminar yang dilakukan kelompok masyarakat.
Tuhan menciptakan manusia dengan kesempurnaanya. Individu merupakan perseorangan, kemudian lingkup kecilnya keluarga, lingkup selanjutnya adalah masyarakat, dan berlanjut seterusnya. Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan bantuan orang lain. Keluarga merupakan lingkup kecil dimana kita dilahirkan, dan mencontoh segala perbuatan yang dilakukan anggota keluarga yang lain. Di lingkup ini individu mengenal siapa saja keluarganya. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial dan memiliki kehendak serta keinginan hidup bersama.
Menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.Masyarakat sebagai kelompok yang di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.
Tugas seorang mahasiswi tidak luput dalam dunia sosial. Maka dalam menyelasaikan tugas ini saya mengambil pembahasan tentang sikap individu pada keluarga. Banyak yang saya pelajari dan didukung interaksi sosial menjadikan pembelajaran saya ini mempunyai nilai sempuna. Terima kasih pada dosen yang memberikan tuga ini.
B. MAKSUD dan TUJUAN
1. Memahami makna individu itu sendiri
2. Dapat melaksanakan fungsi sebagai individu
3. Mengembangkan apa yang dipunya individu
4. Mengenal lingkungan hidup dimana kita tinggal
5. Memahami tentang keluarga
6. Melaksanakan fungsi individu di dalam keluarga
7. Memahami tentang lingkungan masyarakat kita tinggal
8. Melaksanakan fungsi individu di dalam masyarakat
9. Mengembangkan apa saja kompetensi individu yang dapat digunakan dalam lingkup keluarga dan masyarakat
10. Memahami hal – hal yang wajib dan tidak boleh dikerjakan individu di dalm keluarga dan masyarakat
2. TINJAUAN TEORI
1. Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan “ keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan untuk memuliakan masing-masing anggotanya.”
2. “Individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.” Dr. A. Lysen.
3. METODOLOGI
Permasalahan : Banyak anak di jaman sekarang yang membangkang pada orang tua.
Fenomena ini sering kali saya lihat. Membentak saat dinasihati orang tua, tidak menghiraukan ucapan orang tua, bahkan yang lebih parah orang tua dibilang “sok tau”. Tata krama dan kesopanan sudah hilang. Bila keluarga memberikan contoh yang baik, tetapi sang anak masih bandel, tentu hal ini dipengaruhi oleh lingkungan luar atau yang disebut masyarakat dimana si anak bergaul.
Langkah – Langkah :
1. Saya mengambil objek yang terdekat, keluarga saya sendiri
2. Melihat sikap keseharian sang anak kepada orang tua
3. Mencatat hal – hal yang saya rasa itu adalah penyimpangan
4. Terus mengamati selama seminggu
5. Hasil catatan penyimpangan seminggu ini saya analisa
6. Menganalisa dengan tugas yang saya buat
7. Menuliskan hasil permasalahan pada tugas
4. STUDI KASUS
Pengamatan sosial objek :
Objek : keluarga sendiri
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak, itu adalah keluarga inti. Anak ini sejak lahir dan hidup dalam lingkungan keluarga. Dibesarkan dan dididik agar suatu saat nanti kebanggaan dari orang tua terbayarkan. Setiap waktu anak ini akan tumbuh menjadi individu. Kemudian individu ini akan berkembang di keluarga dan di masyarakat.
Dalam pelaksanaanya anak ini mempunyai hal – hal yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah menghormati dan sopan pada orang tua. Diajarkan hal – hal yang baik tentu diajarkan oleh orang tua pada anak. Namun seorang anak yang usianya labil juga mengalami gejolak emosi yang meningkat. Keinginan untuk bersosialisasi dengan dunia luar adalah hal yang terpenting dalam perkembangannya. Disinilah peran orang tua sebagai teropong yang memantau apa saja yng dilakukan anak semakin besar. Agama merupakan benteng utama untuk mencegah hal negatif masuk kedalam sang anak.
5. PEMBAHASAN
Permasalahan : Banyak anak di jaman sekarang yang membangkang pada orang tua.
Objek : keluarga sendiri
Tinjauan Teori
1. Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan “ keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan untuk memuliakan masing-masing anggotanya.”
2. “Individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.” Dr. A. Lysen.
Individu
Kata “ Individu” berasal dari bahasa latin, yaitu individuum, yang artinya “tak terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, dapat kita uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri.
Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;
1. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
2. Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi, atau merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
Secara umum fungsi keluaraga meliputi;
1. Pengaturan Seksual
Dapat dibayangkan apabila tidak ada keluarga maka akan terjadi seks bebas yang diakibatkan tidak adanya pengaturan seksual, oleh karena itu, disinilah fungsi keluarga agar pengaturan seksual dapat dikontrol dan tidak ada lagi kelahiran di luar nikah.
2. Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk membentuk keturunan, walaupan banyak yang berpandangan bahwa banyak anak akan menambah beban hidup, dan ada pula yang mengharapkan banyak anak untuk jaminan bagi orang tua di masa depan.
3. Sosialisasi
Sebelum bersosialisasi dalam masyarakat ada halnya kita bersosialisasi terlebih dahulu dalm keluarga agar terbentuknya kepribadian, sikap, perilaku, dan tanggapan emosinya, sehingga ketika kita bermasyarakat dapat diterima dengan baik.
4. Kontrol sosial
Keluarga yang berfungsi dalam sosialisai, yaitu bagi individu pada saat ia tumbuh menjadi dewasa memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya.
Masyarakat
Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut juga society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Tugas manusia sebagai anggota masyarakat;
1. Saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan
2. Ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain
3. Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan masyarakat
4. Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan.
Seluruh uraian mengenai relasi individu dengan enam macam lingkungan sosial mulai dari keluarga sampai nasional bahwa individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga sosial, sedangkan individu dalam konteks lingkungan sosial yang lebih besar, seperti masyarakat nasion, posisi dan peranannya semakin abstrak.
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Ada beberapa pengertian masyarakat :
a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan
b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Masyarakat juga merupakan sebuah sekumpulan manusia yang duduk atau menempati pada wilayah tertentu. Masyarakat itu sendiribagian dari kumpulan penduduk. Dalam hidup bermasyarakat, satu sama lain saling membutuhkan. Manusia sebagai anggota masyarakat mempunyai berbagai aktivitas dan berinteraksi satu dengan yang lain serta masing-masing memenuhi kebutuhan hidupnya.
Individu berada pada lingkungan terkecil keluarga, kemudian berkembang menjadi masyarakat. Seorang anak yang sudah tidak mengenal kesopanan dan rasa menghormati adalah sebuah ancaman bagi orang tua. Orang tua tentu sangat tersakiti melihat, mendengan dan mengalami hal ini. Individu ini bukanlah individu yang bodoh. Sebab orang tua memberikan begitu banyak pendidikan.
Salah satu pendidikan yang ditanamkam orang tua adalah jenjang pendidikan formal (sekolah) dan pendidikan islam. Di jenjang sekolah kita di didik untuk mempunyai suatu keahlian, agar dimasa mendatang kita dapat memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat. Di pendidikan islami ataupu keagaman, kita diberikan ajaran – ajaran dasar yang wajib dan sunnah untuk dikerjakan. Serta mengetahui apa saja yang dilarang oleh agama, yang disebut haram.
Dari semua hal yang diberikan orang tua tidak cukup hanya dengan kata terima kasih, tetapi bakti kitalah yang dapat membayar semua tuntas apa saja yang dinerikan orang tua pada kita. Tidak sepatutnya kita membalas dengan tangisan sakit hati mereka karena tindakan dan ucapan kita.
Kita sebagai generasi penerus serta orang yang berpendidikan memiliki kemampuan yang lebih dibanding orang lain. Sikap juga merupakan cermin dari kekayaan ilmu serta kepribadian kita. Tidak dilarang untuk bergaul dengan siapapun di dalam masyarakat yang luas. Namun kita harus dapat menyaringnya, apakah ini patut dicintoh atau tidak.
Bila individu tidak menyadari bahwa tindakan yang dilakukan olehnya merupakan hal yang buruk, terlebih lagi sampai membuat hati orang tua menangis, individu ini tidak dapat disadarkan oleh lingkungan keluarga. Penyelesainnya adalah pada lingkungan masyarakat dimana ia bergaul dan bersosialisasi. Orang tu atu keluarga harus extra sabar menghadapi ujian semacam ini. Orang tua perlu memperhatikan lingkungan sang anak bersosialisasi.
Ajak teman ataupun sahabatnya ke rumah, untuk mengenalkan keluarga. Dari sini keluarga dapat menilai. Setelah keakraban terjalin, otomatis ada sedikit hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat. Pemikiran yang matang dan tepat adalah kunci mengembalikan sikap individu yang tidak mengerti kesopanan dan menghormati keluarga dan masyarakat.
6.PENUTUP
KESIMPULAN
Individu akan selalu berubah, baik ke arah yang baik atupun ke arah yang buruk, tentunya menginginkan ke arah yang baik. Peran keluargalah yang merupakan kunci ke arah yang baik. Masyarakat merupakan lingkungan yang mempunyai dampak membawa individu ke arah yang buruk. Sebaiknya dibekali dengan tuntunan agama, serta keluarga yang mengarahkan kegiatan anak pada hala yang positif.
SARAN
Kesabaran yang extra besar sangat diperlukan dalam menghadapi individu yang sudah tidak mengenal nilai kesopanan dan rasa penghormatan pada keluarga yang semakin memudar. Keluarga harus selalu dekat pada individu agar selalu memahami dan mengerti apa yang diamu oleh sang individu ini. Sehingga keluarga, khususnya orang tua dapat mengarahkan ke hal yang positif dan mempunyai nilai prestasi.
DAFTAR PUSTAKA
1.google.co.id
2.google.co.id/imghp(gambar/ilustrasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar