Interaksi
Manusia
NAMA : riko saputra
Kelas/npm :
kelas/26111215
PENDAHULUAN
Remote TV
Cara Kerja Remote
Cara
kerja seperti ini mirip dengan cara kerja sandi morse yang dikirim melalui
mesin telegraf. Seorang operator pengirim mengirimkan pesan teks singkat kepada
operator penerima yang berada pada jarak tertentu. Namun pesan tersebut
dikirimkan dalam bentuk pola kode-kode morse yang melambangkan huruf-hururf
dalam pesan yang dikirimkannya. Mesin telegraf menggunakan kode tertentu karena
tidak dapat mengirimkan data suara seperti pesawat telepon. Tetapi telegraf
dapat mengirimkan arus listrik yang terhubung ke sebuah bel pada bagian
penerima, sehingga operator penerima akan menerima suara dari bel dalam
pola-pola tertentu yang apabila dirangkai akan dapat diterjemahkan sebagai
pesan singkat.
Remote
control menggunakan LED(Light Emitting Diode) infra merah yang berfungsi
sebagai pengirim(transmitter) pola sinar infra merah. LED infra merah adalah
sejenis lampu kecil yang memiliki dioda yang akan memancarkan cahaya infra
merah apabila diberi arus.
Keterangan
:
A.
Deret Pulsa
B.
Sinyal 27.9 MHz
C.
Sinyal Transmisi
D.
Pola sinkronisasi 4, masing-masing 2.1 mili detik, dengan spasi 700 mikro detik
E.
Pola pulsa, masing-masing 700 mikro detik, dengan spasi 700 mikro detik juga
F.
Pola Sinkronisasi ulang
Sinyal
infra merah yang dikirimkan tidak akan dapat dilihat oleh mata kita, karena sinar
infra merah tidak termasuk gelombang elektromagnetik pada spectrum cahaya
tampak. Namun sinar tersebut dapat terbaca oleh receiver yang ada pada
peralatan elektronik yang menerima sinyal tersebut. Receiver yang digunakan
adalah sebuah foto transistor infra merah. Jika pola sinyal infra Red yang
diterima bersesuaian dengan salah satu instruksi, seperti instruksi menaikkan
volume suara pada pesawat televisi, maka volume suara pesawat televisi tersebut
akan dinaikkan. Jika pola sinar infra merah yang dibaca tidak dapat dikenali
maka pesawat televisi akan mengabaikannya. Hal ini mungkin saja terjadi jika
sebuah pesawat remote control untuk peralatan lain yang berada tidak jauh dari
pesawat televise tersebut sedang digunakan. Bentuk kode sinyal tersebut untuk
masing-masing tombol tergantung kepada perusahaan produsen peralatan
elektronika. Pada dasarnya setiap perusahaan bebas menentukan kode sinyal untuk
setiap tombol pada pesawat remote control. Penggunaan sinyal sinar infra merah
ini memang hanya cocok untuk keperluan di dalam ruang, seperti pada peralatan
elektronik rumah atau kantor, karena selain memiliki keterbatasan jarak yang
pendek(maksimal sekitar 10 meter), sudut pengiriman juga sangat kecil sehingga
remote control harus diarahkan ke tepat ke alat elektronik tersebut. Sinar
infra merah juga tidak bisa tembus dinding, sehingga harus berada di ruang.

istem
Remote khusus nya untuk TV, dipergunakan untuk TV. Sistem ini diindikasikan
sangat mudah dipakai dan dipelajari bagi sebagian besar manusia, ditimbang dari
Desain Remote dan pemakaiannya.
METODE OBSERVASI
Target
Observasi kami bernama Rojali, Anak berumur 14 Tahun yang duduk di Kelas 3 SMP
,Depok. Rojali adalah anak yang masih mempelajari cara menggunakan Remote TV
dan TV yang baru di belinya. Rojali berkarakter tidak sabar, selalu mencoba,
dapat memahami & mempelajari sesuatu lebih cepat dan mudah.
Observasi
dilakukan saat di Sore Hari ketika Rojali pulang sekolah. Saat itu, Rojali
diperintahkan oleh ibunya untuk mengisi / mencari Channel di TV Barunya itu.
Metode
Observasi pada hal ini mencakup :
Ø Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pencarian
saluran yang tersedia dan menyimpannya.
Ø mengamati interface dan interaksi yang dilakukan
saat observasi.
Ø mengamati dan menganalisa kemampuan target,
yaitu : kognitif, proses mental, memori (daya ingat), pergerakan fisik dan
respon.
Ø Menganalisa device, layar, tombol, interface,
aliran transaksi, dan lainnya.
HASIL OBSERVASI
~
Langkah - Langkah yang dibutuhkan untuk pencarian saluran yang tersedia
dan menyimpannya :
1. Nyalakan TV dengan cara menekan tombol Switch
On/off pada remote tv.
2. Tekan tombol “Setting”, lalu pilih pengaturan (
dengan menggeser menggunakan joypad pada remote tv).

3. Setelah itu pilih, “Cari Prog otomts” / “Cari
prog manual”. Pada hal ini rojali memilih pencarian otomatis. Sehingga, Hasil
pencarian menjadi mudah dan maksimal.
4. tunggu proses pencarian sampai selesai. Jika
sudah selesai, klik ” OK ” pada joypad Remote TV untuk menyimpan hasil
pencarian.
5. Lalu tekan tombol ” Exit ” untuk menutup
layar/interface dari setting tersebut.
~
Hasil Pengamatan dan interaksi yang dilakukan saat observasi
Rojali
membutuhkan waktu untuk memahami desain remote dan fungsi dari masing-masing
tombol yang ada di Remote TV tersebut. Rojali pun masih membutuhkan penyesuaian
interface yang agak membingungkan user/pengguna karena interface dari TV /
Produk tersebut terlalu simpel dan tidak ada keterangan langsung. Sehingga,
User harus mempelajarinya terlebih dahulu pada manual book / user guide.
~
Hasil Pengamatan dan analisa Kemampuan Target :
Ø Kognitif : Dalam segi Kognitif, Rojali mampu
memahami dan mempelajari interface, sistem kerja remote, desain remote &
fungsi dari masing-masing tombol pada remote sebelum menggunakannya. Artinya,
Rojali berhasil mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan dan berbahasa.
Ø Proses Mental : Rojali berhasil mempresentasikan
/ mengaplikasikan kemampuannya sebagai manusia yang berinteraksi dengan TV.
Dengan cara memanipulasi otak terhadap informasi, Rojali membentuk
konsep, Terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat
keputusan.
Ø Memory ( Daya Ingat ) : Dalam hal ini, Rojali
mengalami Proses dan penggabungan informasi yang diterima, Penciptaan catatan
permanen dari informasi, dan memanggil kembali informasi yang telah disimpan
untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas. Rojali berhasil Mempelajari,
Mengingat, dan Pengambilan informasi yang telah di ingatnya.
Ø Pergerakan Fisik dan Respon : Rojali berhasil
melakukan respon (feed back) pada interaksi yang dilakukan Rojadi dengan TV.
Dengan melihat Pemberitahuan (notifikasi / Interupsi) dari TV saat proses
pencarian saluran TV selesai dilakukan oleh TV.
~
Hasil Analisa Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Ø Device : Perangkat Remote TV yang digunakan di
desain universal, diperuntukan dan dapat digunakan oleh semua manusia tanpa
memandang batas usia (Tidak ada batasan usia).
Ø Layar : Perangkat TV menggunakan ukuran 21″ Inch
dengan bentuk Square (kotak), Sehingga tidak terlalu kecil dan tidak
terlalu besar untuk user dan dapat menggunakan seluruh channel yang tersedia
tanpa ada gangguan teknis desain.
Ø Tombol : Desain Tombol pada Remote TV tersebut
didesain sangat umum, sehingga user dan memahami arti-arti setiap tombolnya
dengan mudah. Namun, ukuran tombol sangat minim. sehingga tidak cocok digunakan
untuk user yang memiliki ukuran diatas rata-rata.
Ø Interface : Interface pada TV tersebut sangat
simpel dan dapat dipahami dan digunakan, walau dalam pengaturannya dapat
mempersulit user dalam memahami interface yang simpel.
Ø Aliran Transaksi : Aliran Transaksi antara
Rojali dengan TV berjalan dengan lancar dan semestinya. Karena Rojali sudah
memahami fungsi dari masing-masing tombol pada remote dan interface yang akan
muncul setelah melakukan tindakan / pergerakan fisik.

a. Penglihatan
Penglihatan manusia berkaitan dengan mata. Mata masih
merupakan indera utama dalam berinteraksi dengan komputer. Fungsi mata
menghasilkan persepsi yang terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, posisi,
tekstur dan warna. Sistem visual pada manusia mampu merasakan obyek dalam
kondisi terang sinar matahari dan dalam kegelapan malam. Mata juga dapat
merasakan dan mengikuti obyek yang bergerak dengan cepat (gerakan serangga) dan
kejadian yang sekejap kemudian menghilang (seperti petir) Namun juga banyak hal
yang tidak dapat dilihat, seperti gerakan peluru, pertumbuhan tanaman, dan
sinar inframerah. Semua yang dilihat oleh mata diinterpretasikan oleh otak
untuk memahami maksud yang dilihat.
Teori Persepsi Visual
• Terdapat dua teori pendekatan yang menjelaskan tentang
bagaimana cara manusia melihat suatu obyek:
– Teori Konstruktif
– Teori Ekologi
Pendekatan Konstruktif
• Asumsi utama pendekatan ini adalah bahwa persepsi
melibatkan intervensi dari representasi dan ingatan.
• Apa yang kita lihat bukanlah merupakan replika atau copy
dari dunia seperti citra yang dihasilkan kamera.
• Tetapi sistem visual manusia akan menyusun suatu model
dari dunia dengan mentransformasi, memperbaiki, mendistorsi, dan membuang
informasi.
• Efek dari konstruksi adalah untuk menyediakan kepada kita
gambaran yang lebih konstan dari dunia dibanding jika kita hanya mengandalkan citra
yang dilihat dari retina mata kita.
• Oleh karena itu kita melihat bangunan selalu tidak
berubah dan orang terlihat mempunyai
ukuran dan bentuk yang sama, meskipun kita melihat dari
berbagai posisi dan jarak.
Hukum Gestalt dari Organisasi Persepsi Prinsip
pengorganisasian memungkinkan kita untuk menerima pola rangsangan sebagai
sesuatu yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan sebagai:
• Pendekatan :titik-titik terlihat sebagai suatu kelompok
dan bukan suatu elemen acak.
• Kesamaan : ada kecenderungan untuk melihat elemen-elemen
yang mempunyai bentuk atau warna sama sebagai satu kelompok
• Kedekatan : bagian yang hilang pada gambar akan diisi
untuk melengkapinya, sehingga terlihat sebagai lingkaran yang utuh
• Kontinuitas :rangsangan terlihat seperti disusun dari dua
baris titik yang saling bersimpangan satu dengan yang lain, dan bukan
sekumpulan titik yang acak
• Simetri :daerah yang dibatasi oleh garis batas simetris
cenderung dirasakan sebagai gambar yang koheren.
Pendekatan Ekologi
• Pendekatan ini berargumen bahwa persepsi adalah proses
langsung, yaitu informasi hanya
merupakan hasil deteksi retina dan bukan merupakan hasil
rekonstruksi.
• Perhatian utama adalah memahami apa yang kita kerjakan
saat kita merasakan (melihat), dan bukan mencoba untuk memahami bagaimana kita
merasakan suatu gambar atau bagaimana kita mengenali suatu obyek.
Persepsi Visual
Luminans Adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan permukaan
objek.
Semakin besar luminans sebuah objek maka rincian objek yang
dapat dilihat oleh mata semakin bertambah. Besarnya luminans sebuah objek juga
menyebabkan mata bertambah sensitif terhadap kedipan (flicker). Luminans
merupakan besaran terukur dengan satuan lilin/meter persegi Semakin besar
luminans, maka diameter anak-mata Luminans (pupil) akan semakin mengecil,
sehingga intensitas cahaya yang diterima retina tidak terlalu besar, dan akan
meningkatkan kedalaman fokusnya (deep of field).
• Hal yang sama terjadi pada kamera saat kita mengatur
diafragma pada lensa, semakin kecil diafragma, maka besar intensitas cahaya
yang masuk akan semakin kecil juga, namun kedalamannya (deep of field) semakin
besar.
Kontras
Kontras adalah hubungan antara intensitas cahaya yang
dikeluarkan atau dipantulkan oleh suatu obyek dengan intensitas cahaya dari
latarbelakang (background) obyek tersebut.
Kecerahan (Brightness)
• Kecerahan (brightness) adalah tanggapan subyektif mata
terhadap cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan obyek
• Tidak ada arti khusus dari tingkat kecerahan seperti pada
luminans, sehingga nilai
kecerahan suatu obyek tidak dapat diukur (tidak mempunyai
satuan), atau bersifat kualitatif subyektif.
• Secara umum luminans yang tinggi berimplikasi pada
kecerahan yang tinggi pula.
Sudut Penglihatan
• Sudut penglihatan (visual angle) didefinisikan sebagai
sudut yang terjadi saat mata melihat
obyek dihadapannya secara vertikal.
• Ketajaman penglihatan (visual acuity) adalah sudut
penglihatan minimum ketika mata
masih dapat melihat obyek dengan jelas
Medan Penglihatan
• Medan penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata
bergerak kekiri terjauh dan kekanan
terjauh, yang dapat dibagi menjadi empat wilayah:
1. wilayah tempat kedua bola mata mampu melihat sebuah
obyek dalam keadaan sama, disebut juga penglihatan binokuler
2. wilayah terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri ketika
mata kiri digerakkan ke sudut paling kiri,
disebut juga penglihatan monokuler kiri.
3. wilayah terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan
ketika mata kanan digerakkan ke
sudut paling kanan, disebut juga penglihatan monokuler kanan.
4. Wilayah buta, yakni wilayah yang sama sekali tidak dapat
dilihat oleh kedua mata kita.
Warna
Adalah hasil dari cahaya yang terbentuk dari hue (corak),
intensity (intensitas) dan saturation (kejenuhan atau jumlah putih pada warna).
Orang dengan penglihatan normal mampu membedakan 125 warna
yang berbeda.
Penggunaan warna yang sesuai, akan mempertinggi efektifitas
tampilan grafis tetapi tidak ada standar.
Beberapa aspek dalam penggunaan warna :
1. Aspek Psikologi
~ Hindari penggunaan warna tajam (cyan, biru, merah) secara
simultan yang menyebabkan mata menjadi lelah.
~ Pengaturan cahaya didalam ruangan diperlukan karena warna
akan berubah ketika cahaya berubah.
2. Aspek Persepsi
~ Warna dapat meningkatkan interaksi jika mengikuti prinsip
dasar dari penglihatan manusia.
~ Secara umum latar belakang dengan warna gelap akan
memberikan kenampakan yang lebih baik dibanding warna yang lebih cerah
3. Aspek Persepsi
Penggunaan warna bertujuan untuk menarik perhatian atau
pengelompokan informasi, sehingga tidak perlu menggunakan warna yang
berlebihan.
Problem yang terjadi
Problem pada desain Remote yang didesain oleh pihak
produsen dibuat ukuran yang sangat minim. sehingga tidak memungkinkan digunakan
oleh orang/ user yang memiliki ukuran jari yang melebihi rata-rata. Kesalahan
ini terjadi karena Produsen tidak mempertimbangkan Ukuran jari para usernya.
Problem juga terjadi pada desain interface pengaturan pada
layar tv yang didesain sangat simpel oleh pihak Produsen. Sehingga user yang
tidak memiliki Tingkat kecerdasan Kognitif yang tinggi tidak dapat memahami
arti dari interface yang sedang ditampilkan.
Solusi Desain
Solusi untuk desain Remote TV dengan ukuran yang terlalu
kecil, yaitu :
. Pihak Produsen
harus mengubah ukuran tombol menjadi lebih besar, namun jangan terlalu besar.
Produsen pun harus mengabaikan ukuran dan desain minimalis Remote TV tersebut
agar Fungsi pada remote dapat mudah digunakan oleh Users.
. Karena
sistem/prinsip kerja Remote TV pada umumnya hampir sama, Pihak Konsumen dapat
mengganti Remote TV nya dengan Remote TV yang sesuai dengan ukuran jari User
sendiri. Tentu hal mengganti remote tidak boleh sembarangan. Frekuensi &
Merk Harus sesuai dengan TV nya, agar Remote TV dan TV nya Sinkron.
Solusi untuk Desain Interface Pengaturan, yaitu :
. Pihak Produsen
harus mengubah Tampilan layar pengaturan menjadi lebih detail dan disertakan
arti & informasi dari masing-masing simbol yang terdapat pada interfacenya.
Sehingga, User yang tidak memiliki tingkat kecerdasan Kognitif yang tinggi
dapat mempelajari & memahami arti dari setiap menu tampilan pada
pengaturan.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar